TUGAS
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
“Sistem Informasi Manajemen dan E-Government
bagi Pemerintah dan Pemerintahan Daerah”
Oleh
YONI
YULIA PUTRI
(15042023)
Dosen
Matakuliah
Aldri
Frinaldi. SH.,M.Hum., Ph. D
JURUSAN
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Informasi
Manajemen dan E-Government bagi Pemerintah dan Pemerintahan Daerah”.
Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas dari matakuliah Sistem Informasi Manajemen. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
khususnya bagi pembaca serta dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa
yang akan datang.
Padang, April 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
......................................................................................
A. Latar
Belakang
......................................................................................
B. Rumusan
Masalah
.................................................................................
C. Tujuan
...................................................................................................
D. Manfaat
.................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
......................................................................................
A.
Pengertian E-Government......................................................................
B.
SIM dan E-Government bagi Pemerintah..............................................
C.
SIM dan E-Government bagi Pemerintahan Daerah...............................
BAB III. PENUTUP
...............................................................................................
A. Kesimpulan
...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengubah kehidupan manusia, terutama
mengubah hubungan karakteristik antar hubungan manusia, bisnis, dan mengubah
hubungan Antara pemerintah dan masyarakat. Kebutuhan informasi yang cepat membuat
pemerintah harus mengikuti perkembangan teknologi informasi untuk memberikan
pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, internal pemerintahan, partner
pemerintah, dan entity pemerintahan yang mana bertransformasi menjadi E-Government,
dapat diartikan sebagai perubahan yang dilakukan dalam hal pelayanan yang
menggunakan teknologi informasi pada instansi pemerintahan.
E-Government
didefinisikan sebagai penerapan IT pada pemerintahan yang bertujuan untuk
membuat proses kerja dalam pemerintahan menjadi lebih sederhana, lebih akurat,
responsive dan membentuk pemerintahan yang transparan. Dengan E-Government
memungkinkan masyarakat luas dapat mengakses semua informasi pemerintah dan
layanan melalui sebuah website yang di kelola oleh bagian pemerintahan. Keuntungan
operasional dan implementasi E-Government bagi pemerintahan dan perusahaan
sektor public seperti pengurangan penggunaan kertas, menyediakan layanan yang
tersedia untuk pelanggan, mengurangi waktu respond dan mengurangi kesalahan
dalam pelayanan E-Government untuk masyarakat. Penerapan E-Government di
Indonesia sendiri memiliki hambatan atau kendala sehingga membuat E- Government
di Indonesia dapat mengalami kegagalan dalam implementasinya. Hal ini dapat
merugikan pemerintah sendiri dan masyarakat karena selain mengeluarkan biaya
yang besar dan waktu yang cukup lama namun belum dapat memberikan pelayanan
dalam E-Government secara maksimal.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan e-government?
2.
Bagaimana system informasi manajemen dan e-government bagi pemerintah?
3.
Bagaimana system informasi manajemen dan e-government bagi pemerintahan
daerah?
C.
Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.
Mendeskripsikan e-government.
2.
Mendeskripsikan system informasi manajemen dan e-government
bagi pemerintah.
3.
Mendeskripsikan system informasi manajemen dan e-government
bagi pemerintah daerah.
D.
Manfaat penulisan
Adapun
manfaat penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penerapan system informasi manajemen dan
e-government bagi pemerintah dan pemerintahan daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian E-Government
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah.
E-Governtment biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau
pemerintah transformasi. E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan
penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan sistem
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah
Ada tiga model
penyampaian E-Government, antara lain :
1.
Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)
Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh
pemerintah ke masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi
antara masyarakat dan pemerintah, contohnya G2C : pajak online, mencari
pekerjaan, layanan jaminan sosial, dokumen pribadi (kelahiran dan akte
perkawinan, aplikasi paspor, lisensi pengarah), layanan imigrasi, layanan kesehatan,
beasiswa, penanggulangan bencana.
2.
Government-to-Business (G2B)
Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan
berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi
dengan pemerintah. Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah
untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses
bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B
maupun B2G adalah Sistem e-procurement. Contoh: pajak perseroan, peluang
bisnis, pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (hukum bisnis), pelelangan
dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll
3.
Government-to-Government (G2G)
Adalah Memungkinkan
komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga
pemerintahan melalui basisdata terintegrasi. Contoh: konsultasi secara online, blogging
untuk kalangan legislative, pendidikan secara online, pelayanan kepada
masyarakat secara terpadu.
B.
Sistem Informasi Manajemen dan E-Government bagi
Pemerintah
Seiring dengan perkembangan zaman semakin banyaknya
perubahan-perubahan yang dialami seperti teknologi yang semakin canggih dan
berkembang, yang mana hal tersebut sama halnya dengan E-government yang meluas
di kalangan masyarakat. E-Government merupakan suatu penggunaan teknologi
informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi
warganya, untuk urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan
pemerintahan. E-Government juga dapat diterapkan pada legislatif, yudikatif,
atau administrasi publik, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi internal,
menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government ini yaitu untuk peningkatan
efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan
publik.
Pemerintah Indonesia sendiri memandang E-Government sebagai
sebuah peluang yang besar dalam hal peningkatan layanan terhadap masyarakat
Indonesia, yang dibuktikan dengan adanya regulasi pemerintah seperti Instruksi
Presiden No. 3 Tahun 2003 tentang Strategi Pengembangan E-Government yang
juga sudah dilengkapi dengan berbagai panduan tentangE-Government seperti
Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah, Panduan Manajemen Sistem
Dokumen Elektronik Pemerintah, Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda
dan lain sebagainya. Pengimplementasian E-Government yang paling tepat
dan telah banyak dipakai saat ini adalah Internet, khususnya layanan world wide
web (WWW) dan Electronic Mail (E-mail). Kunci sukses dari
implementasi e-government ini sangat tergantung atas kepemimpinan atau
e-leadership, kesiapan infrastruktur, kesinambungan informasi, kualitas sumber
daya manusia, serta dukungan masyarakat. E-Government dapat memberikan
keuntungan berupa kemudahan dalam pembuatan KTP, Pembayaran pajak, Penyediaan
data demografi dan sebagainya.
Konsep E-government adalah menciptakan interaksi yang
ramah, nyaman,
transparan dan
mudah antara pemerintah dan masyarakat (G2C), pemerintah dan perusahaan bisnis dan hubungan antar
pemerintah. Pada intinya e-Government adalah pemanfaatan teknologi
informasi dankomunikasi (ICT) yang dapat meningkatkan hubungan antar Pemerintah
pusat dan daerah, antar-daerah serta antara pemerintah dengan pihak-pihak lain,
terutama dengan masyarakat.
1. Tujuan Penerapan E-government bagi Pemerintah
Tujuan
penerapan e-government diterapkan dengan tujuan:
a. Hubungan pemerintah dengan
masyarakat, pelaku bisnis dan antar lembaga pemerintahan dapat berlangsung
secara efisien dan efektif. Karena dinamisnya gerak masyarakat pemerintah harus
dapat menyesuaikan fungsinya dalam negara, agar masyarakat dapat memenuhi
kebutuhannya dan menjalankan kewajibannya dengan nyaman dan aman. Semuanya itu
dapat dicapai dengan pembenahan sistem pemerintahan, salah satunya dengan
penerapan e-government.
b. Mencapai suatu tata pemerintahan
yang baik (good governance).
2.
Manfaat E-Government bagi Pemerintah
Fakta
bahwa pemerintah perlu menggunakan e-government untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang baik dan bersih. Manfaat dari adanya e-government adalah sebagai berikut:
a.
E-Government meningkatkan efisiensi
E-Government membantu
meningkatkan efisiensi tugas pemrosesan massal dan operasi administrasi publik.
Aplikasi berbasis internet dapat melakukan penghematan pengumpulan dan
transmisi data, serta penyediaan informasi dan komunikasi dengan
pelanggan. Efisiensi yang signifikan di masa mendatang dilakukan melalui proses
berbagi data antara pemerintah.
b.
E-Government meningkatkan layanan
Mengadopsi fokus pelanggan adalah
inti dari agenda reformasi sat ini. Layanan yang berhasil adalah yang dibangun
atas pemahaman kebutuhan pelanggan. Fokus pelanggan menyiratkan bahwa pengguna
tidak perlu memahami struktur dan hubungan pemerintah untuk berinteraksi dengan
pemerintah. Internet dapat membantu mencapai tujuan ini dengan memunculkan
pemerintah sebagai organisasi terpadu yang memberikan layanan online dengan
lancar. Sama dengan semua layanan, layanan e-government juga harus dikembangkan
berdasarkan permintaan dan nilai pengguna.
c.
E-Government membantu mencapai hasil kebijakan
tertentu
E-Government
dapat membantu pemangku kepentingan berbagi informasi dan ide, untuk kemudian
berkontribusi dalam menentukan hasil kebijakan. Misalnya, informasi dapat
mendorong penggunaan program pelatihan dan pendidikan serta proses berbagi
informasi antara pemerintah pusatdan daerah untuk memfasilitasi kebijakan
lingkungan. Meskipun demikian, proses berbagi informasi pada individu, akan
memunculkan isu perlindungan privasi, serta kompromi harus dipertimbangkan
secara cermat.
d.
E-Government berkontribusi terhadap tujuan
kebijakan ekonomi
E-Government membantu mengurangi
korupsi, meningkatkan keterbukaan dan kepercayaan terhadap pemerintah,
serta berkontribusi terhadap tujuan kebijakan ekonomi. Dampak spesifik mencakup
penurunan pengeluaran pemerintah melalui program yang lebih efektif, efisiensi
serta peningkatan produktivitas bisnis melalui penyederhanaan administrasi yang
dimungkinkan oleh ICT dan peningkatan informasi pemerintah.
e.
E-Government adalah kontributor reformasi utama
Mayoritas
Negara sedang menghadapi isu modernisasi dan reformasi manajemen publik.
Perkembangan saat ini berarti bahwa proses reformasi harus berkelanjutan. ICT
telah mendukung reformasi di banyak wilayah, misalnya dengan meningkatkan
transparansi, memfasilitasi proses berbagi informasi dan menyoroti
inkonsistensi internal.
f.
E-Government membantu membangun kepercayaan antara
Pemerintah dan warganya
Membangun kepercayaan antara
pemerintah dan warganya sangat fundamental bagi pemerintahan yang baik. E-Government dapat
membantu membangun kepercayaan dengan memungkinkan keterlibatan warga dalam
proses kebijakan, mempromosikan pemerintah yang terbuka dan bertanggung jawab
serta membantu mencegah korupsi. Selain itu, jika batasan dan tantangan diatasi
dengan baik, e-government dapat membantu memperdengarkan suara rakyat agar
diperdebatkan dengan lebih luas. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan ICT
untuk mendorong warga agar dapat memberikan saran yang membangun mengenai isu
publik dan menilai dampak penerapan teknologi untuk membuka proses kebijakan.
g.
E-Government meningkatkan transparansi dan tanggung
jawab
E-Government membantu meningkatkan transparansi
dalam proses pengambilan keputusan dengan memudahkan informasi untuk dapat
diakses – mempublikasikan debat dan rapat, anggaran dan pengeluaran, hasil dan
alasan pemerintah untuk mengambil suatu keputusan penting, dll.
3.
Hambatan Implementasi E-Government bagi Pemerintah
Hal-hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam proses
penerapan e-government ini antara lain:
a.
Proses transformasi yang lama
b.
Kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi
c.
Tempat akses yang terbatas
d.
Kurangnya sumber daya manusia yang handal
e.
Kultur mendokumentasi belum lazim bagi sebagian wilayah
C.
Sistem Informasi Manajemen dan E-Government bagi
Pemerintahan Daerah
Instansi Pemerintah yang ada di daerah, umumnya sudah
memiliki sistem informasi manajemen yang digunakan untuk menunjang kinerjanya. Dibuktikan
dengan banyaknya usulan rencana kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
sistem informasi dengan anggaran yang tidak sedikit. Namun kalau diperhatikan
secara lebih seksama, mengapa di lingkungan instansi pemerintah daerah masih
belum memanfaatkan secara baik ? Dikatakan tidak maksimal, karena banyak
kegiatan sistem informasi komputer yang ada di instansi daerah yang hanya
bersifat sementara, kebanyakan sistem informasi tersebut akan terhenti setelah
berjalan beberapa bulan. Penerapan sebuah sistem informasi diperlukan 3 hal
yang menjamin keberlangsungan sistem informasi tersebut, yaitu:
a. Komitmen
dari Pimpinan
b.
Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam sistem informasi
c. Dana /
Anggaran yang tersedia
Jika kita
menelaah kembali pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi pada
pemerintah daerah, ketiga hal tersebut umumnya tidak dipenuhi oleh instansi
yang menerapkan. Idealnya dalam menerapkan sistem informasi, pimpinan instansi
harus sadar betul bahwa pemanfaatan IT dalam menunjang pelaksanaan tugas
sehari-hari sangat membantu agar kegiatan tersebut dapat terlaksana secara
efektif dan efisien. dan pimpinan instansi harus memperhatikan faktor SDM yang
ada di miliki instansi yang mana harus mampu mengembangkan dan mengelola dengan
baik infrastruktur fisik seperti jaringan komputer, maintenance server,
maintenance komputer client, infrastruktur non fisik seperti software,
database, security dan yang tidak kalah penting yaitu mengembangkan dan
mengelola sistem informasi sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di
lingkungan instansi tersebut. Karena sering pengembang dan Pengelola sistem informasi
menjadi terhambat kinerjanya disebabkan karena tidak memahami regulasi yang
ada, baik peraturan perundang-undangan, maupun peraturan yang berlaku di
daerah. faktor ketiga yaitu anggaran/dana, berbeda dengan instansi swasta,
sistem pendanaan pada instansi pemerintah daerah harus mengikuti
prosedur-prosedur perencanaan anggaran sampai akhirnya disetujui dan anggaran
tersebut dapat dicairkan, umumnya kekurangtahuan pimpinan dalam kegiatan
penerapan sistem informasi menyebabkan pengusulan anggaran untuk penerapan
sistem informasi menjadi tidak tepat sasaran, terkadang terlalu sedikit
sehingga menyebabkan kesulitan saat pengembangan ataupun anggaran yang
diusulkan terlalu besar, sehingga cenderung menyebabkan pemborosan anggaran.
Pimpinan yang berkomitmen untuk menerapkan IT pada setiap
kegiatan di instansinya namun terkendala dengan SDM yang tidak mumpuni dari
segi pengembangan maupun pengelolaan, umumnya akan menggunakan jasa pihak ke 3
sebagai pengembang dan terkadang juga merangkap sebagai pengelola. Namun
kebanyakan pihak ke 3 pengembang Software di daerah, umumnya hanya mengejar
profit dan deadline yang diberikan oleh pimpinan instansi, sehingga aplikasi
yang dibuat cenderung tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, user behaviour
yang menggunakan aplikasi tersebut, dan kendala-kendala lain yang mungkin
terjadi pada saat pelaksanaan sistem yang dikembangkan.
Jadi, apakah yang harus dilakukan sebelum menerapkan sebuah
sistem informasi pada instansi di daerah agar bisa berjalan dengan baik dan
tepat sasaran?
a.
Pimpinan harus membuka wawasan tentang dunia IT, walaupun
tidak menguasai, paling tidak harus mengenal secara garis besar tentang apa itu
sistem informasi manajemen, proses yang harus dilakukan dalam menerapkan sebuah
sistem informasi, peluang dan tantangan dalam penerapan sistem informasi.
Sehingga saat mengambil kebijakan, paling tidak pihak pengambil keputusan dapat
memberikan kebijakan yang mendukung pengembangan dan keberlangsungan sebuah
Sistem Informasi di instansinya. Yang kita temukan sekarang, banyak pemimpin
instansi daerah hanya ingin tahu beres bahwa instansinya sudah menggunakan
sebuah sistem informasi untuk melakukan aktifitasnya, tanpa melihat keadaan dan
faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan sistem informasi tersebut
b.
Sumberdaya Manusia dalam pengembangan dan pengelolaan Sistem
Informasi memang harus melibatkan orang-orang yang mempunya kompetensi di
bidang IT. hal ini memang agak sulit dilakukan, mengingat tenaga PNS yang
tupoksinya sebagai pengelola Sistem Informasi juga tidak semuanya yang sesuai
harapan. Pemanfaatan pihak ke 3 bisa dilakukan dengan catatan, harus ada
transfer knowledge kepada yang nantinya akan mengelola Sistem Informasi
tersebut agar instansi daerah tidak ketergantungan dengan pihak ke 3 dan tapi
juga nantinya dapat mengelola dan mengembangkan sendiri.
c.
Hampir semua kegiatan di instansi daerah sangat tergantung
dengan Anggaran, termasuk Penerapan Sistem Informasi. Namun sebenarnya
penerapan sebuah Sistem Informasi tidak lah harus selalu menggunakan anggaran
yang besar, seorang pengembang sistem informasi, dalam mendesain juga harus
memperhatikan anggaran yang tersedia, pemanfaatan aplikasi Opensource bisa
menjadi salah satu jalan keluar dalam masalah anggaran. Apalagi zaman sekarang,
aplikasi Opensource sudah tidak bisa dianggap remeh seperti pada saat mulai
rame-ramenya aplikasi opensource di sosialisasikan, penggunaan DBMS Mysql dan
pembuatan software yang berbasis web dengan pemanfaatan HTML, CSS, JavaScript,
yang semakin mumpuni, atau menggunakan Java untuk mengembangkan aplikasi
desktop/mobile.
Kendala Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Pada Organisasi Pemerintah Daerah
Secara
teknis beberapa kendala yang masih dihadapi oleh sebagian organisasi pemerintah
daerah ialah:
a.
Belum
adanya dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart)
yang memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi
tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias
menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam
organisasi yang dipimpinnya.
b.
Lemahnya Data
Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi
yang baku, munculnya ekses overflow reporting, redundancy yang
tidak efisien dan sebagainya.
c.
Prosedur
untuk melihat data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena
banyak Kantor PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih
efisien sehingga direct accesssulit dilakukan.
d.
Tata-ruang
perkantoran masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan
(tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur
sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
e.
Untuk
perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri
kepada pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada
kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera
diatasi sendiri oleh para pegawai.
Permasalahan
lain yang tida kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data.
Proses data entry sangat menentukan kelangsungan proses-proses
pengolahan berikutnya. Apabila sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak
akurat, maka pekerjaan untuk mengoreksi data akan bertambah panjang, data
sorting akan lamban, dan akhirnya tujuan organisasi PDE untuk
menghasilkan informasi tepat pada waktunya tidak akan tercapai.
Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini timbul
karena:
a.
Kurangnya
pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak
pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer
harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan
pengisian data.
b.
Belum
meluasnya computerized minded di antara para pemakai data
maupun para pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
c.
Lemahnya
system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut
masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani
volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan
jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi,
mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
E-Government adalah suatu upaya untuk mengembangkan
penyalenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan sistem
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah. E-Government
adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(ICT) yang dapat meningkatkan hubungan antar Pemerintah pusat dan daerah,
antar-daerah serta antara pemerintah dengan pihak-pihak lain, terutama dengan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
selamat siang, sy bs minta saran kepada bapak, langkag apa yang dapat saya lakukan dalam tugas dan fungsi saya sebagai kepala seksi layanan manajemen data inform,asi egov serta integrasi layanan publik dan keperintahan krn kami dinas kominfo yang baru di bentuk tahun lalu,, kami semua berasl dari dinas yang berbeda, jd sy mohon bantuannya agar dapt membantu saya dalam langkah awal kerja saya ini.mksi
BalasHapus